Berjalan di Kegelapan Malam setelah Senja Berlalu
Berjalan di Kegelapan Malam setelah
Senja Berlalu
Oleh
: Annisa Aulya Arriyahiyah
Akhirnya
yang aku impikan telah hilang dan lenyap tenggelam, dialah senja. Senja yang
membuat malam itu ada. Dan memang benar bahwa senja itu hanya sesaat tapi
begitu indah tampaknya. Namun coba ingatlah bahwa ia akan kembali hari esok.
Senja yang menyimpan kenangan, harapan, impian bahkan cita cita yang ingin ku
wujudkan maupun yang telah terwujudkan.
Aku
bertanya dalam diri “sanggupkah aku berjalan setelah senja itu berlalu,
sanggupkah aku berlari ditengah kegelapan tanpa melihat apapun?”. Rasa gelap itu menujukku ke arah gelap dan
membuatku takut untuk melangkah kedepan tepat arah kegelapan itu. Gelap hanya
itu yang dapat ku tuturkan, hitam hanya itu yang dapat kulihat. Cobalah jadi
aku apa kah yang akan kau lakukan? apa
yang akan kau upayakan untukhilang dari gelapnya malam?.
Mencari
peneragan adalah cermin dari permasalahan ini. Penerangan yang berupa lilin itu
dianggap biasa saja karena perlahan-lahan akan meleleh dan habis. Tapi coba
carilah peneragan yang membuatu merasa nyaman untuk selamanya bukan untuk
sementara seperti dia yang memberimu semangat, motivasi dan kebahagiaan sampai
kau merasa menjadi wanita paling bahagia.
Jika
aku sebut kata dia, aku mengingatmu dalam keadaan tersirat. Aku dan dia adalah
kata kunci yang kubuat darimasalah ini. Tetapi apa kamu yakin dan tahu bahwa
aku dan dia adalah senjataku dalam mengatakan saya dan dirimu?
Saya
dan dirimu? Akankah bisa kau mengerti, poin yang aku sampaikan secara perlahan.
Sekarang atau nanti semoga harapanku kau bisa tahu yang sesungguhnya memang
sepantasnya ada aku dan dia berubah menjadi saya dan dirimu.
good job
BalasHapus